September 22, 2025

Rafting vs Arung Jeram, Mengungkap Fakta di Balik Dua Istilah yang Sering Dianggap Beda

Rafting vs Arung Jeram, Mengungkap Fakta di Balik Dua Istilah yang Sering Dianggap Beda

Bagi para pencinta petualangan air, aktivitas mendayung perahu karet di sungai deras tentu menjadi pilihan utama. Namun, banyak yang masih bingung membedakan antara "rafting" dan "arung jeram", bahkan menganggapnya dua kegiatan yang berbeda. Faktanya, keduanya adalah aktivitas yang sama persis, hanya berbeda istilah bahasa. 

Sejak diperkenalkan di Indonesia pada era 1980-an, olahraga yang memacu adrenalin di sungai-sungai seperti Elo dan Ayung ini terus digemari, meski sering kali diselimuti oleh kesalahpahaman nama.

Teriakan semangat yang menyatu dengan gemuruh air, percikan dingin yang membasahi wajah, dan rasa puas saat berhasil melewati jeram berbatu. Itulah esensi dari petualangan menantang yang kita kenal. Namun, di tengah keseruan itu, sering kali muncul perdebatan kecil di kalangan calon petualang: "Lebih seru rafting atau arung jeram, ya?" Pertanyaan ini, meskipun terdengar wajar, sebenarnya berangkat dari sebuah miskonsepsi besar.

Konteks masalah ini sederhana: kebingungan terminologi. Sebagian operator wisata menggunakan istilah "Rafting" untuk memberikan kesan internasional dan modern. Sebagian lainnya setia dengan istilah "Arung Jeram" untuk menonjolkan nuansa lokal dan petualangan khas Indonesia. Akibatnya, konsumen, terutama milenial dan Gen Z yang baru ingin mencoba, mengira ini adalah dua paket wisata yang berbeda.

Amir ‘Lele’ Sutisna, seorang river guide senior dan instruktur dari Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI), tersenyum saat mendengar pertanyaan ini.

"Itu pertanyaan legendaris," ujarnya. "Saya selalu jawab, 'Mas, Mbak, itu sama saja. Seperti bilang car dan mobil. Bendanya sama, bahasanya saja yang beda.' Yang penting bukan namanya, tapi bagaimana kita menikmati sungai dan menjaga keselamatan bersama."

Rafting vs Arung Jeram, Mengungkap Fakta di Balik Dua Istilah yang Sering Dianggap Beda

Membedah Makna: Dari Mana Asal Istilah?

Untuk mengakhiri kebingungan ini, kita perlu kembali ke akar bahasanya. Keduanya merujuk pada aktivitas yang sama, namun lahir dari dua latar belakang linguistik yang berbeda.

'Rafting': Istilah Global dari Barat

Istilah ini berasal dari kata Bahasa Inggris "raft", yang berarti "rakit". Secara harfiah, rafting berarti "berakit". Istilah ini menjadi populer secara global seiring dengan berkembangnya olahraga air modern di dunia, terutama di sungai-sungai legendaris seperti Colorado River di Amerika Serikat. Kata "rafting" kemudian diserap ke berbagai bahasa, termasuk Indonesia, sebagai istilah internasional untuk aktivitas ini.

'Arung Jeram': Padanan Lokal yang Deskriptif

Sementara itu, "Arung Jeram" adalah padanan kata dalam Bahasa Indonesia yang sangat tepat dan puitis. Istilah ini terdiri dari dua kata:

  • Arung: Berasal dari kata kerja "mengarungi", yang berarti melintasi atau menempuh (biasanya perairan).
  • Jeram: Berarti bagian sungai yang alirannya deras dan berbatu-batu.

Jadi, "Arung Jeram" secara harfiah berarti "mengarungi bagian sungai yang deras dan berbatu". Istilah ini dengan sempurna mendeskripsikan inti dari aktivitas tersebut menggunakan kekayaan kosakata Bahasa Indonesia.


Sejarah Singkat di Indonesia: Dari Hobi Menjadi Industri

Popularitas arung jeram di Indonesia tidak terjadi dalam semalam. Aktivitas ini dirintis oleh para pencinta alam sebelum akhirnya menjadi industri pariwisata besar seperti sekarang.

Diperkenalkan oleh Para Perintis

Pada era 1980 hingga 1990-an, kegiatan pengarungan sungai pertama kali dipopulerkan oleh organisasi-organisasi pencinta alam (Mapala) dan perkumpulan petualang seperti Wanadri. Saat itu, kegiatan ini masih dianggap ekstrem dan hanya untuk kalangan terbatas. Merekalah yang memetakan potensi sungai-sungai di Indonesia.

Mekarnya Destinasi Populer

Seiring waktu, beberapa sungai terbukti memiliki karakter yang cocok untuk wisata, memadukan tantangan dan keindahan alam. Di Bali, Sungai Ayung menjadi favorit wisatawan mancanegara karena pemandangan tebing dan ukirannya. Di Jawa Tengah, Sungai Elo dan Progo menawarkan gradasi tingkat kesulitan. Di Jawa Timur, Sungai Pekalen di Probolinggo terkenal dengan guanya yang eksotis, sementara Kaliwatu di Batu, Malang, menjadi pilihan populer karena aksesnya yang mudah dan cocok untuk keluarga.


Vendor Outbound Batu Malang

Dampaknya Bagi Calon Petualang

Memahami bahwa kedua istilah ini sama memiliki dampak penting bagi Anda yang ingin mencoba.

Menghindari Kebingungan Saat Memilih Paket

Dengan mengetahui fakta ini, Anda tidak akan lagi bingung saat membandingkan paket wisata. Anda bisa fokus pada hal-hal yang lebih substansial, seperti reputasi operator, standar keselamatan yang digunakan, durasi pengarungan, dan fasilitas yang ditawarkan, bukan lagi terjebak pada perbedaan nama.

Fokus pada Esensi Petualangan

Pada akhirnya, yang terpenting adalah pengalaman itu sendiri. Entah disebut rafting atau arung jeram, esensi petualangannya tetap sama: bekerja sama dalam satu tim, mendayung sekuat tenaga, menaklukkan rasa takut, dan ditutup dengan tawa kemenangan saat mencapai garis finis. Inilah inti dari olahraga yang mengajarkan tentang kekompakan dan keberanian.

Jadi, saat merencanakan petualangan berikutnya dan dihadapkan pada pilihan "rafting" atau "arung jeram", Anda kini tahu jawabannya: pilih saja keduanya, karena Anda akan mendapatkan pengalaman seru yang sama. Perbedaan nama hanyalah soal bahasa, namun semangat petualangan dan keindahan sungai-sungai di Indonesia adalah sebuah pengalaman universal. Fokuslah pada standar keselamatan dan keseruan yang ditawarkan, lalu bersiaplah untuk basah dan berteriak sepuasnya.


Penulis : Alfarizi (Riz) 

Postingan Terkait