Rafting vs Arung Jeram, Mengungkap Fakta di Balik Dua Istilah yang Sering Dianggap Beda
Bagi para pencinta petualangan air, aktivitas mendayung perahu karet di sungai deras tentu menjadi pilihan utama. Namun, banyak yang masih bingung membedakan antara "rafting" dan "arung jeram", bahkan menganggapnya dua kegiatan yang berbeda. Faktanya, keduanya adalah aktivitas yang sama persis, hanya berbeda istilah bahasa.
Sejak diperkenalkan di Indonesia pada era 1980-an, olahraga yang memacu
adrenalin di sungai-sungai seperti Elo dan Ayung ini terus digemari, meski
sering kali diselimuti oleh kesalahpahaman nama.
Teriakan semangat yang menyatu
dengan gemuruh air, percikan dingin yang membasahi wajah, dan rasa puas saat
berhasil melewati jeram berbatu. Itulah esensi dari petualangan menantang yang
kita kenal. Namun, di tengah keseruan itu, sering kali muncul perdebatan kecil
di kalangan calon petualang: "Lebih seru rafting atau arung jeram,
ya?" Pertanyaan ini, meskipun terdengar wajar, sebenarnya berangkat dari
sebuah miskonsepsi besar.
Konteks masalah ini sederhana:
kebingungan terminologi. Sebagian operator wisata menggunakan istilah
"Rafting" untuk memberikan kesan internasional dan modern. Sebagian
lainnya setia dengan istilah "Arung Jeram" untuk menonjolkan nuansa
lokal dan petualangan khas Indonesia. Akibatnya, konsumen, terutama milenial dan
Gen Z yang baru ingin mencoba, mengira ini adalah dua paket wisata yang
berbeda.
Amir ‘Lele’ Sutisna, seorang river
guide senior dan instruktur dari Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI),
tersenyum saat mendengar pertanyaan ini.
"Itu pertanyaan
legendaris," ujarnya. "Saya selalu jawab, 'Mas, Mbak, itu sama saja.
Seperti bilang car dan mobil. Bendanya sama, bahasanya saja yang beda.'
Yang penting bukan namanya, tapi bagaimana kita menikmati sungai dan menjaga
keselamatan bersama."
Membedah
Makna: Dari Mana Asal Istilah?
Untuk mengakhiri kebingungan ini,
kita perlu kembali ke akar bahasanya. Keduanya merujuk pada aktivitas yang
sama, namun lahir dari dua latar belakang linguistik yang berbeda.
'Rafting': Istilah Global dari Barat
Istilah ini berasal dari kata Bahasa
Inggris "raft", yang berarti "rakit". Secara
harfiah, rafting berarti "berakit". Istilah ini menjadi
populer secara global seiring dengan berkembangnya olahraga air modern di
dunia, terutama di sungai-sungai legendaris seperti Colorado River di Amerika
Serikat. Kata "rafting" kemudian diserap ke berbagai bahasa, termasuk
Indonesia, sebagai istilah internasional untuk aktivitas ini.
'Arung Jeram': Padanan Lokal yang Deskriptif
Sementara itu, "Arung
Jeram" adalah padanan kata dalam Bahasa Indonesia yang sangat tepat dan
puitis. Istilah ini terdiri dari dua kata:
- Arung:
Berasal dari kata kerja "mengarungi", yang berarti melintasi
atau menempuh (biasanya perairan).
- Jeram:
Berarti bagian sungai yang alirannya deras dan berbatu-batu.
Jadi, "Arung Jeram" secara
harfiah berarti "mengarungi bagian sungai yang deras dan berbatu".
Istilah ini dengan sempurna mendeskripsikan inti dari aktivitas tersebut
menggunakan kekayaan kosakata Bahasa Indonesia.
Sejarah
Singkat di Indonesia: Dari Hobi Menjadi Industri
Popularitas arung jeram di Indonesia
tidak terjadi dalam semalam. Aktivitas ini dirintis oleh para pencinta alam
sebelum akhirnya menjadi industri pariwisata besar seperti sekarang.
Diperkenalkan oleh Para Perintis
Pada era 1980 hingga 1990-an,
kegiatan pengarungan sungai pertama kali dipopulerkan oleh
organisasi-organisasi pencinta alam (Mapala) dan perkumpulan petualang seperti
Wanadri. Saat itu, kegiatan ini masih dianggap ekstrem dan hanya untuk kalangan
terbatas. Merekalah yang memetakan potensi sungai-sungai di Indonesia.
Mekarnya Destinasi Populer
Seiring waktu, beberapa sungai
terbukti memiliki karakter yang cocok untuk wisata, memadukan tantangan dan
keindahan alam. Di Bali, Sungai Ayung menjadi favorit wisatawan mancanegara
karena pemandangan tebing dan ukirannya. Di Jawa Tengah, Sungai Elo dan Progo
menawarkan gradasi tingkat kesulitan. Di Jawa Timur, Sungai Pekalen di
Probolinggo terkenal dengan guanya yang eksotis, sementara Kaliwatu di Batu,
Malang, menjadi pilihan populer karena aksesnya yang mudah dan cocok untuk
keluarga.
Dampaknya Bagi Calon Petualang
Memahami bahwa kedua istilah ini
sama memiliki dampak penting bagi Anda yang ingin mencoba.
Menghindari Kebingungan Saat Memilih Paket
Dengan mengetahui fakta ini, Anda
tidak akan lagi bingung saat membandingkan paket wisata. Anda bisa fokus pada
hal-hal yang lebih substansial, seperti reputasi operator, standar keselamatan
yang digunakan, durasi pengarungan, dan fasilitas yang ditawarkan, bukan lagi
terjebak pada perbedaan nama.
Fokus pada Esensi Petualangan
Pada akhirnya, yang terpenting
adalah pengalaman itu sendiri. Entah disebut rafting atau arung jeram, esensi
petualangannya tetap sama: bekerja sama dalam satu tim, mendayung sekuat
tenaga, menaklukkan rasa takut, dan ditutup dengan tawa kemenangan saat
mencapai garis finis. Inilah inti dari olahraga yang mengajarkan tentang
kekompakan dan keberanian.
Jadi, saat merencanakan petualangan
berikutnya dan dihadapkan pada pilihan "rafting" atau "arung
jeram", Anda kini tahu jawabannya: pilih saja keduanya, karena Anda akan
mendapatkan pengalaman seru yang sama. Perbedaan nama hanyalah soal bahasa,
namun semangat petualangan dan keindahan sungai-sungai di Indonesia adalah
sebuah pengalaman universal. Fokuslah pada standar keselamatan dan keseruan
yang ditawarkan, lalu bersiaplah untuk basah dan berteriak sepuasnya.