Panduan Teknis Cara Bermain Rafting dan Tubing untuk Pemula
Meskipun sama-sama mengandalkan arus sungai, cara bermain arung jeram (rafting) dan tubing secara teknis sangatlah berbeda.
Rafting menuntut Anda menjadi pendayung aktif yang mengikuti komando seorang pemandu untuk menaklukkan jeram, sementara tubing memosisikan Anda sebagai penikmat pasif yang mengarahkan ban menggunakan gerakan tubuh sederhana.
Pemahaman teknis ini, yang selalu diajarkan saat sesi briefing
sebelum ke sungai, menjadi kunci untuk mendapatkan pengalaman yang maksimal dan
aman.
![]() |
Sumber : Canva |
Bukan
Sekadar Mengapung: Seni Bermain di Atas Arus
Bagi orang awam, aktivitas seperti rafting atau tubing mungkin terlihat sederhana: cukup naik ke atas wahana apung dan biarkan sungai melakukan sisanya. Kenyataannya, di balik setiap petualangan yang sukses, ada "aturan main" atau teknik dasar yang perlu dipahami.
Mengapa cara bermain keduanya sangat berbeda? Jawabannya terletak pada tujuan aktivitas itu sendiri. Rafting didesain sebagai sebuah olahraga tim yang bertujuan menavigasi rintangan, sehingga membutuhkan koordinasi dan teknik aktif.
Sementara itu, tubing
didesain untuk relaksasi, sehingga "permainannya" jauh lebih pasif
dan individual. Memahami peran Anda dalam masing-masing "permainan"
ini adalah kunci untuk benar-benar menikmati apa yang ditawarkan sungai.
Baca Juga : Panduan Lengkap Perlengkapan Wajib Rafting vs. Tubing
Rafting:
Manual Bermain sebagai Tim Penjelajah Sungai
Saat
Anda mendaftar untuk arung jeram, Anda tidak mendaftar sebagai penumpang,
melainkan sebagai kru. Setiap orang di atas perahu memiliki peran penting.
Peran
Anda: Pendayung Aktif, Bukan Penumpang Pasif
Hal pertama yang harus dipahami adalah: di atas perahu karet, Anda adalah mesin pendorong. Dayung di tangan Anda bukan sekadar properti foto.
Setiap kayuhan
yang Anda lakukan atau tidak lakukan akan memengaruhi kecepatan, arah, dan
stabilitas perahu. Keberhasilan melewati sebuah jeram bergantung pada
kekompakan seluruh tim dalam mendayung serentak.
Sang
Kapten: Pemandu sebagai Otak Permainan
Siapa yang mengendalikan permainan? Jawabannya adalah pemandu atau river guide. Duduk di bagian paling belakang, pemandu bertindak sebagai kapten, juru mudi, dan ahli strategi.
Merekalah yang membaca alur sungai, melihat rintangan di
depan, dan meneriakkan perintah. Tugas Anda dan tim adalah mendengarkan dan
mengeksekusi perintah tersebut secepat dan sekompak mungkin.
Aba-Aba
Kunci: Bahasa Komunikasi di Atas Jeram
Untuk
memastikan koordinasi berjalan lancar, ada beberapa aba-aba dasar yang menjadi
"bahasa" universal di atas perahu rafting. Anda akan diajarkan ini
saat briefing. Beberapa yang paling umum adalah:
- "Dayung Maju!": Perintah untuk seluruh tim mendayung ke depan secara bersamaan.
- "Dayung
Mundur!": Perintah untuk mengayuh ke
arah sebaliknya, biasanya untuk memperlambat laju perahu atau bermanuver.
- "Stop!": Perintah untuk berhenti mendayung dan mengangkat
dayung dari air.
- "Boom
Boom!": Biasanya diteriakkan saat
akan memasuki jeram besar, ini adalah perintah untuk mendayung maju sekuat
dan secepat mungkin untuk mendapatkan momentum.
Latihan
Dimulai: Briefing di Tepi Sungai
Kapan Anda mempelajari semua ini? Tentu saja sebelum turun ke sungai. Setiap sesi rafting yang profesional akan dimulai dengan safety briefing yang komprehensif di darat.
Di sinilah pemandu akan menjelaskan semua teknik,
aba-aba, dan prosedur keselamatan. Terkadang, latihan singkat juga dilakukan di
bagian sungai yang arusnya masih tenang sebelum memasuki jeram pertama.
![]() |
Sumber : Canva |
Tubing:
Panduan Bermain sebagai Penikmat Aliran Sungai
Jika
rafting menjadikan Anda seorang kru, tubing menjadikan Anda seorang penikmat.
Cara bermainnya jauh lebih sederhana dan intuitif.
Peran
Anda: Penumpang Rileks yang Menikmati Perjalanan
Di atas ban karet, tugas utama Anda adalah rileks. Tidak ada dayung yang perlu dikayuh atau komando yang harus diikuti.
Anda hanya perlu duduk atau berbaring
dengan nyaman, dan biarkan gravitasi serta arus sungai menjadi mesin utama yang
membawa Anda menyusuri keindahan alam.
Arus
Sungai sebagai Pemandu Utama
Siapa yang memegang kendali? Sebagian besar adalah sungai itu sendiri. Anda akan mengikuti ke mana pun alirannya membawa Anda. Namun, bukan berarti tidak ada pemandu manusia.
Biasanya, satu atau dua orang pemandu akan ikut mengapung
bersama rombongan, bertugas sebagai pengawas keselamatan, memastikan tidak ada
yang tertinggal atau tersangkut, dan membantu di titik-titik tertentu.
.gif)
Teknik
Dasar: Mengarahkan dengan Tangan dan Kaki
Meskipun pasif, ada beberapa teknik dasar yang bisa Anda lakukan. Gunakan kedua tangan Anda seperti sirip di sisi ban untuk mengarahkan atau memperlambat laju. Anda bisa "mendayung" mundur dengan tangan untuk menghindari ranting pohon atau bebatuan.
Beberapa orang juga menggunakan kaki untuk mendorong pelan jika
ban terlalu dekat dengan tepi sungai. Di beberapa operator, peserta tubing
bahkan diajarkan cara "mengaitkan" kaki ke ban teman untuk membentuk
"kereta" tubing yang seru.
"Perbedaan
paling mendasar ada di peran peserta,"
jelas Bapak Heri, seorang Koordinator Lapangan yang mengelola kedua
aktivitas tersebut. "Saat briefing rafting, saya tekankan soal
kekompakan dan fokus mendengarkan aba-aba. Tapi saat briefing tubing, saya
lebih menekankan cara menikmati perjalanan dengan aman: posisi tubuh yang
rileks, cara menghindari benturan ringan, dan tetap berada dalam jangkauan
visual pemandu. Dua aktivitas, dua filosofi bermain yang berbeda."
Memahami cara bermain adalah langkah selanjutnya setelah memilih aktivitas. Rafting mengajak Anda untuk menjadi bagian dari sebuah orkestra yang dinamis, di mana setiap dayungan adalah not yang berkontribusi pada harmoni penaklukan jeram.
Tubing, di sisi lain, mengundang Anda untuk menjadi penonton di barisan terdepan pertunjukan alam, mengalir pasrah dalam keindahannya.
Dengan
mengetahui peran Anda, Anda tidak lagi hanya menjadi wisatawan, melainkan
seorang partisipan cerdas yang siap memaksimalkan setiap detik petualangan di
atas sungai.
Penulis : Alfarizi (Riz)