5 Teknik Dasar Rafting yang Wajib Anda Kuasai dalam 15 Menit
Menguasai cara mendayung, posisi tubuh, hingga merespons komando
adalah kunci untuk menjadi kru yang solid dan menikmati setiap detik derasnya
jeram.
![]() |
Sumber : Canva |
Dari Penumpang Menjadi Awak Kapal: Peran Aktif Anda di Atas Perahu
Di dunia pariwisata modern, tren telah bergeser. Kalangan milenial dan Gen Z tidak lagi puas hanya menjadi penonton pasif yang mengambil foto dari kejauhan. Mereka mencari pengalaman petualangan di mana mereka bisa terlibat aktif, merasakan tantangan, dan menjadi bagian dari cerita.
Arung jeram atau rafting adalah jawaban
sempurna untuk dahaga pengalaman ini. Namun, untuk benar-benar merasakan
esensinya, Anda tidak bisa hanya duduk diam. Anda harus menjadi bagian dari
kru.
Inilah mengapa penguasaan teknik dasar menjadi sangat penting. Meskipun ada seorang pemandu profesional (guide) yang bertindak sebagai kapten, perahu arung jeram dirancang untuk digerakkan oleh tenaga kolektif.
Pemandu memberikan arahan, tetapi kekuatan dan presisi gerakan perahu datang dari kekompakan dayungan seluruh awaknya. Partisipasi aktif Anda tidak hanya membantu navigasi perahu, tetapi juga secara langsung berkontribusi pada keselamatan seluruh tim.
Saat Anda tahu apa yang harus dilakukan, Anda menjadi lebih percaya diri,
mengurangi risiko kepanikan, dan bisa menikmati sensasi adrenalin dengan lebih
terkontrol.
Baca Juga : Mau Coba Rafting Tapi Takut? Kenali Dulu Grade Sungainya Biar Tetap Aman
'Kelas'
Singkat di Tepi Sungai: Teknik Fundamental yang Wajib Dikuasai
Sebelum perahu karet Anda menyentuh arus sungai pertama, akan ada sesi latihan singkat di darat atau di area air tenang. Sesi yang dipimpin oleh pemandu ini adalah momen paling krusial.
Jangan pernah menganggapnya remeh. Inilah "kelas"
di mana Anda akan mempelajari semua hal fundamental yang akan terus Anda
praktikkan selama pengarungan.
Cara Memegang Dayung: Aturan Emas T-Grip
Ini mungkin terdengar sepele, tetapi merupakan teknik paling dasar. Satu tangan Anda harus selalu memegang ujung dayung yang berbentuk gagang "T" (T-Grip). Tangan yang lain memegang batang dayung kira-kira selebar bahu.
Aturan emasnya:
jangan pernah melepaskan tangan dari T-Grip. Ini memberi Anda kontrol penuh,
tenaga maksimal, dan yang terpenting, mencegah ujung dayung mencederai rekan
satu tim Anda secara tidak sengaja.
Tiga
Komando Dayungan Utama: Maju, Mundur, dan Berhenti
Anda
tidak perlu menjadi atlet dayung untuk menguasai ini. Pemandu hanya akan
menggunakan beberapa komando sederhana yang harus Anda respons serempak.
- "Maju!":
Dorong bilah dayung ke depan dan tarik air ke arah belakang sekuat tenaga.
Ini adalah gerakan utama untuk melaju.
- "Mundur!":
Lakukan kebalikannya. Tancapkan bilah dayung di belakang Anda dan dorong
air ke depan. Ini berfungsi sebagai rem atau untuk bermanuver.
- "Stop!"
atau "Dayung Simpan!": Angkat
dayung dari air dan letakkan melintang di pangkuan Anda.
Posisi
Duduk dan Kuncian Kaki: Fondasi Keseimbangan Anda
Anda tidak duduk di lantai perahu, melainkan di tepian tabung karetnya. Untuk menjaga agar tidak mudah terpental, ada tekniknya. Selipkan salah satu kaki Anda di bawah thwart (tabung melintang di tengah perahu) atau tali pijakan (foot strap) di dasar perahu.
Kuncian ini berfungsi sebagai
"sabuk pengaman" Anda, memberikan stabilitas luar biasa saat perahu
menghantam jeram dan berguncang hebat.
Saat
Situasi Memanas: Perintah Darurat dan Teknik Bertahan
Selain
mendayung, pemandu juga akan membekali Anda dengan beberapa teknik untuk
menghadapi situasi yang lebih menantang. Meresponsnya dengan cepat dan benar
adalah kunci keselamatan.
Aba-aba
'Boom!': Teknik Cepat Menghindari Rintangan
Ketika pemandu berteriak "Boom!", itu artinya ada rintangan di depan (seperti dahan pohon rendah atau tebing) dan Anda harus segera merunduk.
Tarik dayung Anda, dan rendahkan tubuh Anda ke lantai perahu secepat mungkin untuk menghindari benturan. Setelah kondisi aman, pemandu akan memberi komando untuk kembali ke posisi semula.
Jika
Terjatuh: Teknik Mengapung Defensif yang Menyelamatkan
Ini adalah teknik yang paling penting jika Anda terjatuh dari perahu. Lawan insting untuk panik. Jaket pelampung akan membuat Anda mengapung. Posisikan tubuh Anda telentang seperti sedang bersantai, dengan kaki menghadap ke depan searah arus sungai (downstream).
Angkat sedikit kaki Anda mendekati permukaan.
Posisi ini memungkinkan kaki Anda menjadi "bemper" untuk menahan
benturan dari bebatuan dan memberi Anda pandangan jelas ke arah datangnya tim
penyelamat.
![]() |
sumber : Canva |
Dari
Teori ke Praktik: Peran Sentral Sang Pemandu
Semua
teknik ini akan diajarkan oleh pemandu Anda. Mereka adalah instruktur,
navigator, sekaligus penjaga keselamatan Anda. Sesi latihan biasanya
berlangsung sekitar 15-20 menit di titik start (put-in point). Di
sinilah tempat Anda bertanya sebanyak-banyaknya jika ada yang belum jelas.
"Teorinya memang cuma sebentar, tapi praktiknya nanti di sepanjang sungai. Kunci utamanya cuma dua: dengarkan setiap komando saya, dan jangan pernah panik," jelas "Cak Budi", seorang Pemandu Senior dari operator arung jeram di Kasembon, Malang, yang sudah belasan tahun memandu. "Tugas peserta itu sederhana, lakukan apa yang saya instruksikan.
Kekompakan tim itulah yang
membuat jeram seganas apa pun bisa kita lewati bersama dengan aman dan
seru."
Studi
oleh Adventure Travel Trade Association (ATTA) menunjukkan bahwa trip
petualangan berbasis tim, seperti arung jeram yang melibatkan partisipasi aktif
peserta, secara konsisten mendapatkan rating kepuasan hingga 30% lebih tinggi
dibandingkan aktivitas di mana peserta hanya menjadi penonton pasif.
Menguasai teknik dasar arung jeram pada dasarnya mengubah peran Anda dari seorang turis menjadi seorang petualang sejati. Ini bukan tentang menjadi ahli dalam sehari, melainkan tentang memahami peran Anda dalam sebuah tim, memercayai instruksi, dan berkontribusi aktif pada keselamatan dan kesuksesan perjalanan.
Dengan
dayung di tangan dan pengetahuan di kepala, Anda kini siap untuk tidak hanya
menyaksikan keindahan sungai, tetapi juga menari bersama arusnya.
Penulis: Alfarizi (Riz)