Tips Rafting Aman untuk Pemula
Rafting atau arung jeram sering dianggap sebagai olahraga ekstrem yang menegangkan. Namun di balik derasnya arus dan percikan air yang menantang, ada sensasi menyenangkan yang membuat banyak orang ingin mencobanya, bahkan bagi mereka yang baru pertama kali turun ke sungai.
Pentingnya Memahami Keselamatan Sebelum Rafting
Sebelum mendayung dan menaklukkan jeram, hal pertama yang perlu disadari adalah bahwa rafting bukan sekadar olahraga air, tetapi olahraga tim. Setiap peserta memiliki peran penting, dan kerja sama menjadi kunci utama keselamatan.
Pemandu (guide) biasanya akan memberikan pengarahan singkat sebelum memulai, termasuk bagaimana cara duduk, posisi dayung, hingga tindakan darurat saat terjatuh. Jangan anggap briefing ini sepele. Banyak kecelakaan ringan terjadi karena peserta tidak memperhatikan instruksi dengan baik.
Selain itu, pemula juga disarankan tidak memaksakan diri memilih jalur ekstrem. Mulailah dari sungai dengan tingkat kesulitan rendah (Grade I–II). Tujuannya bukan hanya agar lebih aman, tetapi juga memberi waktu bagi tubuh dan mental untuk beradaptasi dengan kondisi sungai.
Panduan Pakaian dan Perlengkapan
1. Gunakan Perlengkapan Standar Keselamatan
Peralatan rafting berperan besar dalam menjaga keselamatan Anda di air. Beberapa perlengkapan penting antara lain:
Pelampung (life jacket): pastikan terpasang erat di tubuh. Fungsinya bukan hanya menjaga agar Anda mengapung, tetapi juga melindungi dada dari benturan.
Helm rafting: wajib digunakan sepanjang perjalanan. Pilih helm dengan tali pengikat yang nyaman dan tidak longgar.
Dayung (paddle): pastikan ukurannya sesuai tinggi badan, tidak terlalu panjang atau pendek.
Sepatu sungai: hindari sandal jepit. Gunakan sepatu yang menutup kaki dan memiliki grip kuat agar tidak licin.
2. Pilihan Pakaian yang Tepat
Pakaian ideal untuk rafting adalah yang cepat kering dan tidak menyerap air berlebihan. Hindari bahan katun karena bisa menjadi berat ketika basah. Gunakan baju berbahan dry-fit atau neoprene, serta celana panjang ringan untuk melindungi kaki dari goresan batu.
Untuk kenyamanan ekstra, bawa pakaian ganti dan handuk, karena hampir pasti seluruh tubuh akan basah kuyup setelah kegiatan selesai.
Posisi Duduk dan Teknik Mendayung
Posisi duduk dan teknik mendayung sangat memengaruhi keseimbangan perahu. Pemula sering kali mengira duduk di tengah perahu adalah tempat paling aman, padahal posisi terbaik justru di tepi perahu karet agar bisa lebih mudah mengayuh dan menyeimbangkan diri.
Teknik Dasar Mendayung
Ada tiga teknik mendayung utama yang perlu dikuasai:
Forward Paddle (dayung ke depan):
Dorong dayung ke dalam air dan tarik ke belakang sejajar perahu. Gerakan ini digunakan untuk melaju maju.Backward Paddle (dayung ke belakang):
Tarik dayung dari belakang ke depan. Teknik ini berguna untuk mengerem atau memperlambat laju perahu.Hold On (bertahan):
Saat perahu melewati jeram besar, genggam tali di tepi perahu agar tidak terlempar.
Pemandu biasanya akan memberi aba-aba seperti “forward!”, “stop!”, atau “backward!”. Dengarkan baik-baik dan ikuti ritme tim agar perahu tetap stabil.
Tindakan Saat Jatuh ke Air
Momen paling mendebarkan dalam rafting adalah ketika peserta terjatuh ke air. Meski menakutkan, hal ini bukan akhir dari segalanya selama Anda tahu cara menghadapinya.
Jangan panik. Ini yang paling penting. Tarik napas dalam, biarkan pelampung membantu tubuh Anda tetap mengapung.
Posisikan tubuh terlentang, kaki menghadap ke hilir. Ini untuk menghindari benturan langsung dengan batu.
Jangan mencoba berdiri di tengah sungai. Arus bisa menyeret kaki dan menyebabkan cedera.
Gunakan dayung atau tangan untuk menyeimbangkan arah.
Tunggu instruksi dari pemandu. Biasanya pemandu akan melempar tali atau mendekat untuk menarik Anda kembali ke perahu.
Latihan ini sebenarnya sering disimulasikan sebelum rafting dimulai. Jadi, jangan ragu bertanya atau meminta demonstrasi tambahan bila Anda belum paham betul.
Setiap pemula pasti pernah melakukan kesalahan kecil. Namun, dalam rafting, kesalahan bisa berakibat fatal jika tidak segera diperbaiki. Berikut beberapa kesalahan umum yang perlu dihindari:
1. Terlalu Tegang dan Kaku
Banyak pemula menegangkan tubuh saat menghadapi arus deras. Padahal, posisi tubuh yang terlalu kaku justru membuat sulit menyeimbangkan diri. Cobalah tetap rileks dan mengikuti gerakan air.
2. Tidak Mendengarkan Instruksi
Sering kali peserta terlalu fokus pada arus atau keseruan, lalu lupa mengikuti aba-aba pemandu. Dalam rafting, kedisiplinan mengikuti komando adalah faktor keselamatan nomor satu.
3. Salah Posisi Duduk
Beberapa pemula duduk di tengah perahu karena takut jatuh. Namun posisi ini membuat tim sulit mendayung dan perahu jadi miring ke satu sisi.
Baca Juga: Panduan Lengkap Rafting Arung Jeram di Indonesia: Tips, Lokasi, dan Keamanannya
Kesalahan klasik lainnya adalah membawa ponsel tanpa dry bag atau memakai kacamata longgar yang akhirnya hanyut. Ingat, arung jeram bukan tempat untuk bergaya, tapi untuk menikmati alam.
5. Tidak Pemanasan
Pemanasan sederhana seperti peregangan bahu dan tangan penting dilakukan. Tanpa pemanasan, risiko kram meningkat, terutama saat mendayung di arus deras.
.gif)
Rafting bisa menjadi pengalaman luar biasa jika dilakukan dengan persiapan dan kesadaran keselamatan yang baik. Untuk pemula, kuncinya bukan pada seberapa berani Anda melawan arus, tetapi seberapa siap Anda menghadapi alam dengan bijak.
Jangan ragu untuk bertanya kepada pemandu, perhatikan setiap detail pengarahan, dan nikmati setiap percikan air sebagai bagian dari petualangan. Ingat, keamanan selalu nomor satu, karena hanya dengan tubuh yang selamat, Anda bisa benar-benar menikmati sensasi luar biasa dari olahraga menantang ini.