October 02, 2025

Teknik Rescue dan Self-Rescue Saat Rafting

 

Rafting adalah olahraga yang memacu adrenalin sekaligus menguji mental. Saat perahu menghadapi jeram deras, risiko terjatuh ke air selalu ada. Teknik rescue dan self-rescue menjadi keterampilan wajib bagi setiap peserta, baik pemula maupun berpengalaman.



Rescue berarti menolong rekan yang mengalami insiden, sementara self-rescue adalah kemampuan menyelamatkan diri sendiri saat terjatuh. Dengan menguasai keduanya, potensi bahaya dapat ditekan dan pengalaman rafting menjadi lebih aman dan menyenangkan.

 

Memahami Kondisi Sungai Sebelum Turun

Sebelum membahas teknik spesifik, penting untuk memahami kondisi sungai dan arus. Petualang harus memperhatikan level jeram, kedalaman air, serta titik aman untuk evakuasi. Inilah dasar untuk merencanakan tindakan penyelamatan.
Selain itu, briefing dari pemandu biasanya berisi informasi tentang jalur arus, kode komunikasi, dan lokasi penjemputan. Jangan pernah mengabaikan sesi ini karena menjadi dasar keselamatan.

Teknik Rescue untuk Menolong Rekan

Menyelamatkan rekan membutuhkan ketenangan dan teknik tepat. Di bawah ini beberapa langkah utama:

Gunakan Throw Bag atau Tali Lempar

Throw bag adalah kantung berisi tali yang dirancang untuk melempar ke orang yang jatuh. Pastikan tali diarahkan ke tubuh bagian atas, biasanya dada atau bahu, agar mudah ditangkap. Setelah itu tarik perlahan sambil menjaga posisi tubuh stabil di perahu atau tepi sungai.

Tarikan Tangan dengan Posisi Stabil

Jika rekan terjatuh dekat perahu, gunakan teknik “hand rescue”. Pegang bagian pelampung atau bahu rekan lalu tarik ke arah perahu dengan posisi tubuh condong ke belakang untuk menjaga keseimbangan.

Jaga Komunikasi Visual

Sambil menolong, terus lakukan kontak mata atau isyarat tangan agar rekan yang panik merasa tenang. Komunikasi sederhana seperti “pegang!” atau “ke sini!” membantu koordinasi lebih efektif.

 

Teknik Self-Rescue Saat Terjatuh ke Air

Kadang kita sendiri yang terjatuh. Self-rescue menjadi penentu keselamatan saat tidak ada yang langsung menolong.

Defensive Swimming (Berenang Defensif)

Segera telentangkan tubuh, arahkan kaki ke arah arus sambil sedikit menekuk lutut. Teknik ini membantu melindungi kepala dan tubuh dari benturan bebatuan sambil tetap mengambang mengikuti arus.

Arahkan ke Titik Aman

Gunakan tangan untuk mengarahkan tubuh ke tepi sungai atau titik aman sesuai briefing pemandu. Jangan melawan arus secara frontal karena akan menguras tenaga.

Tetap Tenang dan Bernapas Terkontrol

Panik hanya memperburuk situasi. Ambil napas dalam-dalam saat posisi kepala di atas air dan fokus pada gerakan kecil untuk menjaga arah.

 

Perlengkapan Pendukung untuk Rescue dan Self-Rescue

Keselamatan rafting juga bergantung pada peralatan yang tepat. Beberapa perlengkapan penting antara lain:

  • Pelampung standar arung jeram untuk daya apung maksimal
  • Helm khusus arung jeram untuk melindungi kepala
  • Sepatu anti-slip agar kaki tidak mudah tergelincir saat melakukan rescue
  • Throw bag dan tali cadangan untuk penyelamatan jarak jauh

Peralatan ini wajib dicek sebelum turun ke sungai. Kondisi perlengkapan yang baik mempercepat respon penyelamatan.

 

LatihanSebelum Rafting Lanjutan

Menguasai teori saja tidak cukup. Latihan praktik menjadi kunci agar tubuh terbiasa dengan situasi darurat. Banyak operator rafting menawarkan sesi latihan rescue ringan sebelum tur dimulai. Latihan ini meliputi cara menggunakan throw bag, berenang defensif, hingga naik kembali ke perahu.
Latihan membuat respon lebih cepat dan mengurangi rasa panik saat kejadian nyata.

 

Koordinasi Tim Sebagai Kunci Keberhasilan

Rafting adalah olahraga tim. Koordinasi yang solid mempercepat proses penyelamatan baik untuk rescue maupun self-rescue. Gunakan kode suara atau gestur tangan yang sudah disepakati sejak awal.
Selain itu, pembagian peran di setiap perahu, misalnya siapa yang melempar tali atau siapa yang mengawasi jalur, akan membuat tindakan lebih terorganisir.

 

Tips Tambahan untuk Keselamatan Maksimal

Beberapa tips berikut dapat membantu meningkatkan keamanan selama rafting:

Perhatikan Kondisi Cuaca

Hujan deras dapat meningkatkan debit air dan kecepatan arus secara signifikan. Cek prakiraan cuaca sebelum berangkat.

Pilih Operator Rafting Profesional

Operator berpengalaman memiliki pemandu bersertifikat dan peralatan yang memenuhi standar keselamatan. Ini penting terutama untuk jalur arung jeram tingkat lanjut.

Tetap Fokus dan Siaga

Selama perjalanan, fokuslah pada arus dan instruksi pemandu. Jangan lengah meskipun situasi terlihat aman.

 

Menyelamatkan Diri dan Rekan Adalah Prioritas

Teknik rescue dan self-rescue adalah bekal penting bagi siapa pun yang ingin menikmati rafting dengan aman. Dengan menguasai teknik dasar seperti penggunaan throw bag, hand rescue, hingga defensive swimming, risiko kecelakaan dapat diminimalkan.
Selain itu, koordinasi tim, latihan rutin, dan pemilihan operator profesional juga berperan besar. Keselamatan adalah tanggung jawab bersama. Dengan persiapan matang, rafting tidak hanya menjadi olahraga menantang, tetapi juga pengalaman yang menyenangkan dan penuh pelajaran.

 

Postingan Terkait