Suka Rafting? Ketahui Seberapa Sering Tubuh Anda Siap Berarung Jeram
Banyak yang menganggap rafting hanya sebagai pelampiasan adrenalin akhir pekan. Padahal, olahraga air ini adalah latihan fisik serius yang menggabungkan kardio dan kekuatan, yang bermanfaat besar bagi kesehatan fisik dan mental.
Namun, seperti olahraga intens lainnya, frekuensi yang tepat sangat krusial untuk mendapatkan manfaatnya seca ra maksimal tanpa risiko overtraining atau cedera yang mengintai.
- Mengapa Rafting Lebih dari Sekadar Wisata Adrenalin?
- Menemukan Frekuensi Ideal: Seberapa Sering Aman Berarung Jeram?
- Waspada Overtraining: Saat Petualangan Menjadi Bumerang
- Faktor Personal yang Wajib Dipertimbangkan
- Checklist Kebugaran: Siapkan Tubuh Sebelum Menaklukkan Jeram
- Keseimbangan Antara Adrenalin dan Istirahat
Mengapa
Rafting Lebih dari Sekadar Wisata Adrenalin?
Bagi kalangan Milenial dan Gen Z, petualangan di luar ruangan adalah sebuah kebutuhan. Rafting sering menjadi pilihan utama karena menawarkan sensasi yang lengkap: pemandangan alam, kerja sama tim, dan tentu saja, adrenalin.
Namun, di
balik semua keseruan itu, tubuh kita sebenarnya sedang bekerja keras. Rafting
adalah olahraga hibrida yang unik, menggabungkan elemen aerobik dan latihan
kekuatan dalam satu sesi yang dinamis.
Latihan
Kardio dan Kekuatan Sekaligus
Saat
Anda mendayung sekuat tenaga melawan arus, Anda tidak hanya melatih otot.
Aktivitas ini secara signifikan meningkatkan daya tahan jantung dan paru-paru.
Secara bersamaan, otot-otot inti tubuh bekerja keras. Otot lengan, bahu,
punggung, dan perut dipaksa untuk terus stabil dan bertenaga, menjadikannya
latihan full-body yang efektif.
Pembakar
Kalori Efektif dan Pereda Stres
Jangan kaget jika Anda merasa lapar luar biasa setelah rafting. Tergantung pada intensitas arus sungai dan durasi pengarungan, satu sesi rafting bisa membakar antara 400 hingga 600 kalori.
Lebih dari itu, fokus penuh yang dibutuhkan untuk
menavigasi jeram, ditambah dengan suara alam, adalah formula ampuh untuk
mengurangi stres dan memperbaiki suasana hati secara instan.
Menemukan
Frekuensi Ideal: Seberapa Sering Aman Berarung Jeram?
Ini
adalah pertanyaan kunci. Karena manfaatnya yang besar, beberapa orang mungkin
tergoda untuk melakukannya setiap akhir pekan. Namun, para ahli keselamatan dan
olahraga rekreasi menyarankan pendekatan yang lebih terukur untuk memberi tubuh
waktu pemulihan yang cukup.
Rekomendasi
Ideal untuk Kebugaran Rekreasi
Bagi
kebanyakan orang dewasa yang sehat dan ingin menjadikan rafting sebagai bagian
dari gaya hidup aktif, frekuensi ideal adalah 1 hingga 2 kali dalam sebulan.
Jeda ini memberi tubuh waktu yang cukup untuk memperbaiki jaringan otot yang
rusak, memulihkan energi, dan siap untuk tantangan fisik berikutnya.
Dosis
Khusus untuk Pemula
Bagi
pemula yang baru beradaptasi, ceritanya sedikit berbeda. Disarankan untuk
memulai dengan frekuensi yang lebih jarang, mungkin 1 kali dalam 4 hingga 6
minggu. Ini penting untuk adaptasi fisik, mempelajari teknik dasar
mendayung yang benar, dan menghindari "kaget" pada sistem otot yang
bisa berujung pada cedera.
![]() |
| Sumber : Canva |
Waspada
Overtraining: Saat Petualangan Menjadi Bumerang
Adrenalin memang candu, tapi tubuh punya batas. Melakukan rafting terlalu sering, misalnya setiap minggu tanpa jeda yang cukup, dapat meningkatkan risiko overtraining. Ini bukan hanya soal kelelahan biasa.
Risiko cedera pada otot yang paling banyak
bekerja, seperti bahu dan punggung bawah, meningkat tajam. Anda mungkin juga
mengalami kelelahan ekstrem yang kronis, alih-alih merasa bugar.
Faktor
Personal yang Wajib Dipertimbangkan
Frekuensi
ideal 1-2 kali sebulan bukanlah aturan baku yang kaku. Angka ini bisa berubah
drastis tergantung pada beberapa faktor personal yang wajib Anda pertimbangkan:
Intensitas
Sungai vs. Kebugaran Pribadi
Ada perbedaan besar antara mengarungi sungai dengan arus tenang (Grade II) dan sungai deras penuh jeram teknis (Grade IV). Semakin deras arus dan semakin lama durasi pengarungan (misalnya 2 jam vs 1 jam), semakin berat beban fisik yang diterima tubuh.
Selain itu, tingkat kebugaran Anda sebelumnya sangat
menentukan. Jika Anda rutin berolahraga, tubuh Anda akan pulih lebih cepat
dibandingkan seseorang yang gaya hidupnya sedentary.
Riwayat
Kesehatan Anda
Ini
tidak bisa ditawar. Jika Anda memiliki riwayat kondisi kesehatan tertentu,
terutama yang berkaitan dengan jantung dan tekanan darah, konsultasi dengan
dokter adalah wajib. Rafting memberikan "kejutan" pada jantung, dan
Anda harus memastikan tubuh Anda siap untuk itu.
Checklist
Kebugaran: Siapkan Tubuh Sebelum Menaklukkan Jeram
Untuk
menikmati rafting secara rutin dan aman, Anda tidak bisa hanya "datang dan
dayung". Persiapan fisik akan membuat pengalaman Anda lebih menyenangkan
dan bebas cedera.
Latihan
Pendukung Wajib
Jangan
jadikan rafting sebagai satu-satunya olahraga Anda. Dukung dengan latihan lain
di hari-hari biasa. Latihan seperti plank dan push-up sangat
bagus untuk memperkuat otot inti (perut dan punggung) serta bahu. Tambahkan
juga jogging ringan atau bersepeda untuk menjaga daya tahan kardio Anda tetap
prima.
Kunci
Pemulihan: Nutrisi dan Istirahat
Rafting
adalah aktivitas ekstrem. Pastikan Anda cukup terhidrasi (cukup asupan air)
sebelum, selama, dan setelah pengarungan. Setelah selesai, jangan lupakan
peregangan untuk mencegah pegal otot yang berlebihan. Beri tubuh Anda istirahat
yang layak, minimal 1 hingga 2 hari penuh setelah sesi yang intens, sebelum
kembali berolahraga berat.
Keseimbangan
Antara Adrenalin dan Istirahat
Rafting
adalah olahraga petualangan fantastis yang menyehatkan fisik dan mental.
Kuncinya ada pada keseimbangan. Dengan frekuensi ideal 1-2 kali per bulan,
didukung persiapan fisik dan istirahat yang cukup, Anda bisa menikmati setiap
jeram dengan aman.
Pada
akhirnya, rafting adalah tentang menantang diri sendiri sambil menikmati alam,
bukan menyakiti tubuh. Dengarkan tubuh Anda, siapkan fisik Anda, dan patuhi
protokol keselamatan. Dengan frekuensi yang tepat, Anda tidak hanya mendapatkan
adrenalin, tetapi juga kebugaran jangka panjang.
Penulis : Alfarizi (Riz)
.webp)
.webp)
