Rafting di Malang? Sudahkah Anda Memilih Operator yang Ramah Lingkungan?
Aktivitas rafting di Malang kini bukan lagi sekadar wisata petualangan yang memacu adrenalin. Tren global ekowisata telah mendorong evolusi, di mana operator arung jeram lokal mulai menerapkan prinsip berkelanjutan secara serius.
Mulai dari pengelolaan sampah, konservasi sungai, hingga pemberdayaan masyarakat, rafting kini menjadi garda depan pariwisata yang bertanggung jawab.
Adrenalin Saja
Tidak Cukup: Era Baru Rafting Berkelanjutan
Bagi Milenial dan Gen Z, sebuah petualangan kini seringkali diukur tidak hanya dari keseruannya, tetapi juga dari dampaknya. Kita tidak lagi hanya ingin "mengambil" kesenangan dari alam; kita ingin berkontribusi.
Menjawab
tuntutan ini, industri wisata petualangan di Malang sedang bertransformasi.
Rafting, yang identik dengan teriakan dan cipratan air, kini memiliki misi
baru: menjadi bagian dari ekowisata berkelanjutan.
Ini
adalah pergeseran penting. Wisatawan tidak lagi hanya menjadi konsumen
adrenalin, tetapi juga mitra dalam pelestarian. Konsep ini mengubah cara kita
memandang sungai bukan lagi sekadar lintasan, melainkan ekosistem hidup yang
harus dijaga bersama.
Apa Sebenarnya
Rafting Berkelanjutan Itu?
Secara
sederhana, rafting berkelanjutan adalah konsep arung jeram yang mengutamakan
keseimbangan sempurna antara tiga hal: petualangan (Profit/Economy),
pelestarian lingkungan (Planet), dan pemberdayaan masyarakat (People).
Tujuannya
jelas: meminimalkan dampak negatif sekecil mungkin terhadap alam yang menjadi
"rumah" bagi aktivitas tersebut. Kegiatan ini tak lagi hanya soal
menaklukkan arus deras, tapi juga menjadi bentuk kontribusi nyata terhadap
kelestarian ekosistem sungai dan peningkatan kesejahteraan warga di sekitarnya.
![]() |
| Sumber : Canva |
4 Pilar Utama
Ekowisata Arung Jeram
Untuk
mencapai keseimbangan tersebut, ada beberapa prinsip utama yang mulai
diterapkan oleh operator-operator di Malang.
Konservasi
Alam dan Edukasi Peserta
Ini adalah intinya. Operator yang bertanggung jawab akan mati-matian menjaga kualitas air sungai. Ini berarti tidak ada pembuangan limbah operasional ke sungai dan tidak mengganggu habitat ikan atau tumbuhan air.
Lebih penting lagi,
peran edukasi. Sebelum pengarungan, peserta wajib diberi briefing
tentang etika lingkungan, seperti larangan keras membuang sampah apapun bahkan
puntung rokok ke sungai.
Pemberdayaan
Masyarakat Lokal
Rafting berkelanjutan tidak bisa berjalan tanpa komunitas. Prinsip ini diwujudkan dengan mempekerjakan warga sekitar sebagai pemandu (skipper), juru transportasi, tim penyelamat, atau pengelola basecamp dan konsumsi.
Dengan demikian, pariwisata memberikan dampak ekonomi langsung yang positif,
menciptakan rasa memiliki (sense of ownership) warga terhadap alam
mereka.
Material Ramah
Lingkungan dan Kepatuhan Regulasi
Komitmen ini juga terlihat dari hal-hal teknis. Misalnya, memilih peralatan (seperti perahu, dayung, pelampung) yang tahan lama, tidak beracun, dan idealnya mudah didaur ulang.
Selain itu, semua kegiatan operasional wajib mengikuti regulasi
yang ditetapkan oleh Dinas Pariwisata dan lembaga konservasi daerah setempat,
memastikan semuanya berjalan sesuai koridor hukum.
Implementasi
Nyata: Saat Operator Malang 'Go Green'
Ini
bukan lagi sekadar teori. Beberapa operator terkemuka di kawasan Malang Raya
telah menunjukkan komitmen nyata melalui program-program spesifik yang patut
diapresiasi:
- Kasembon Rafting Eco Program: Menginisiasi gerakan menanam 1 pohon untuk setiap 20 peserta yang melakukan rafting, berkontribusi langsung pada penghijauan di hulu sungai.
- Batu Rafting Green Action: Fokus pada manajemen limbah dengan menyediakan tempat sampah terpilah di basecamp dan rutin mengadakan aksi pembersihan sungai setiap akhir pekan bersama komunitas.
- Pujon
Rafting Community Project:
Menyisihkan sebagian keuntungan mereka untuk didonasikan kembali ke
kegiatan edukasi lingkungan di sekolah-sekolah dasar sekitar lokasi.
Selain
program unik tersebut, banyak operator kini juga mengadopsi prinsip "Zero
Waste Basecamp", di mana penggunaan plastik sekali pakai (seperti
untuk minuman selamat datang atau makan siang) diganti dengan wadah yang dapat
digunakan kembali.
Mengapa Memilih
yang 'Hijau' Itu Penting?
Bagi
Anda sebagai wisatawan, memilih operator rafting yang menerapkan prinsip
berkelanjutan mungkin terasa sepele, namun dampaknya sangat besar. Pilihan Anda
turut menjaga kelestarian alam Malang, memastikan destinasi wisata air ini
tetap indah untuk generasi mendatang.
Lebih
dari itu, Anda secara tidak langsung telah memberikan dampak ekonomi yang
positif dan adil bagi warga lokal, bukan hanya bagi pemilik modal besar. Ini
adalah cara termudah bagi petualang modern untuk "membayar kembali"
kepada alam yang telah memberikan mereka pengalaman tak terlupakan.
Saatnya
Memilih Petualangan yang Bertanggung Jawab
Rafting
berkelanjutan adalah masa depan pariwisata petualangan, tak terkecuali di
Malang. Ini adalah bukti bahwa adrenalin dan konservasi bisa berjalan
beriringan.
Sebagai petualang cerdas, kini saatnya kita memilih dengan bijak. Saat Anda memutuskan untuk menaklukkan jeram di Malang, pilihlah operator yang tidak hanya menjanjikan keseruan, tetapi juga menunjukkan komitmen nyata terhadap kelestarian alam dan kesejahteraan masyarakat.
Karena petualangan terbaik
adalah petualangan yang tidak mengorbankan keindahan yang menjadi sumbernya.
Penulis : Alfarizi (Riz)
.webp)

.webp)