November 27, 2025

Teknik Mendayung dalam Rafting yang Wajib Dikuasai Lokal

Tim rafting melakukan teknik dayung mundur untuk menghindari batu sungai.

BATURAFTING - Rafting bukan sekadar menaklukkan arus. Ia adalah seni membaca ritme sungai, memahami gerak tubuh, dan berkomunikasi tanpa banyak kata. Karena dalam satu perahu, ketepatan teknik jauh lebih penting daripada seberapa keras kamu memaksakan tenaga. 

Dan di level lokal, terutama di sungai-sungai Indonesia yang punya karakter berbeda—dingin, berbatu, kadang tenang lalu tiba-tiba menggila—teknik mendayungdalam rafting bukan hanya skill dasar, tapi kunci keselamatan.


Mengapa Teknik Mendayung Sangat Krusial dalam Rafting?

Sebelum membahas teknik, kita perlu memahami satu hal penting: perahu rafting bergerak bukan hanya karena arus, tetapi karena koordinasi pendayung. Dayung bukan aksesori. Ia adalah “mesin penggerak”, “rem darurat”, sekaligus “alat komunikasi”.

1. Perahu Tidak Akan Bergerak Tanpa Tenaga Manusia

Banyak orang mengira arus yang membawa perahu. Itu benar—tapi tidak penuh. Dayunglah yang menentukan arah. Tanpa teknik yang benar, perahu cenderung terbawa arus liar dan sulit dikendalikan.

2. Teknik Mendayung Mempengaruhi Stabilitas Perahu

Gerakan terlalu cepat bisa membuat perahu miring. Gerakan terlalu lambat membuat pengendalian terlambat. Teknik adalah penentu keseimbangan.

3. Keselamatan Tergantung Pada Koordinasi Mendayung

Instruksi seperti “Forward!”, “Back paddle!”, “High side!” hanya efektif kalau semua pendayung tahu teknik dasar. Tanpa teknik, komando hanyalah suara yang hilang di antara riuh arus sungai.


Teknik Mendayung dalam Rafting yang Wajib Dikuasai

Di bagian ini, kita masuk pada pembahasan inti. Semua teknik dijelaskan dengan gaya penyampaian ala artikel outdoor: praktis, detail, dan mudah diterapkan.


Baca Juga : 7 Langkah Penting agar Pengalaman Rafting Pertamamu Aman dan Tak Terlupakan

 

1. Forward Paddle: Teknik Dasar yang Menentukan Irama

Forward paddle adalah inti dari semua gerakan. Walau terlihat sederhana, teknik ini punya tahapan yang wajib diperhatikan.

Cara Melakukan Forward Paddle

a. Posisi Tubuh
– Duduk tegap di tepi perahu, bukan di tengah.
– Condongkan tubuh sedikit ke depan.
– Kaki mengunci foot strap atau area penyangga agar tidak terpental saat perahu menghantam ombak.

b. Gerakan Dayung
– Masukkan blade (bagian lebar dayung) sepenuhnya ke dalam air.
– Tarik air ke arah paha, bukan ke samping.
– Biarkan bahu dan pinggang bekerja, bukan hanya lengan.

c. Ritme
Kunci forward paddle adalah sinkron. Jika satu orang melambat, seluruh perahu goyah seperti kehilangan arah setir.

Kesalahan Umum Forward Paddle

– Hanya mencelupkan setengah blade (akibatnya tenaga terbuang).
– Menarik ke samping (membuat perahu berputar liar).
– Mengayuh terlalu cepat (mengacaukan ritme tim).


2. Back Paddle: Teknik Menghentikan dan Mengendalikan Kecepatan

Back paddle digunakan untuk memperlambat perahu, menahan laju sebelum masuk jeram besar, atau menghindari batu.

Cara Melakukan Back Paddle

– Condongkan tubuh sedikit ke belakang.
– Masukkan blade dari arah belakang tubuh.
– Dorong air ke depan, seperti mendorong benda berat.

Teknik ini terasa lebih berat daripada forward paddle, tetapi efektif untuk stabilisasi.


3. Sweep Stroke: Teknik Berbelok yang Wajib Dipahami

Sweep stroke dilakukan untuk memutar perahu. Digunakan saat mengambil tikungan tajam atau menghindari rintangan.

Cara Melakukan Sweep Stroke

Pada sisi kanan:
– Pendayung di sisi kanan melakukan gerakan melingkar dari depan selebar mungkin.
– Pendayung kiri tetap melakukan forward biasa.

Pada sisi kiri:
– Kebalikan dari gerakan kanan.

Sweep stroke adalah teknik yang paling sering disalahgunakan. Banyak pendayung menganggapnya hanya “mendayung ke samping”. Padahal bentuk lingkarannya harus lebar agar daya putarnya maksimal.


4. Draw Stroke: Teknik Menarik Perahu ke Samping

Digunakan saat perahu harus digeser ke kiri atau kanan tanpa mengubah arah.

Cara Melakukan Draw Stroke

– Condongkan tubuh ke arah yang dituju.
– Masukkan dayung jauh ke samping, bukan ke bawah.
– Tarik air ke arah perahu.

Teknik ini sering dipakai saat mendekati batu, masuk celah jeram, atau saat harus “merapat” pada garis arus yang lebih aman.


5. High Side: Jurus Anti-Perahu-Terbalik

High side bukan teknik mendayung, tetapi bagian penting dari penguasaan rafting.

Ketika perahu miring karena menabrak batu atau arus samping, guide akan berteriak: “HIGH SIDE!”
Ini berarti semua pendayung harus langsung memindahkan berat badan ke sisi yang lebih tinggi.

Untuk apa?
Agar perahu tidak terguling. Dalam rafting, high side adalah penyelamat.


6. Teknik Recover Paddle: Mengangkat Diri dari Situasi Nyaris Terjatuh

Kadang saat memukul ombak besar, tubuh seperti ditarik keluar. Recover paddle membantu pendayung menstabilkan diri.

Cara Recover Paddle

– Pegang paddle dengan grip yang kuat.
– Gunakan dayung sebagai tumpuan ke permukaan air.
– Tarik tubuh kembali ke posisi duduk.

Teknik ini jarang dibahas, tetapi sangat penting terutama di sungai dengan jeram tak beraturan.

Sekelompok wisatawan lokal melakukan teknik dayung maju serempak saat rafting di sungai arus deras.

7. Teknik Mendayung dalam Formasi Tim

Selain teknik individu, rafting sangat bergantung pada koordinasi.

Formasi Pendayung

Front rafter: Penentu ritme, biasanya paling kuat koordinasi.
Middle rafter: Penguat daya, menjaga stabilitas.
Back rafter: Pengendali akhir arah bersama skipper.

Sinkronisasi Gerakan

– Pandangan selalu ke depan, bukan ke dayung.
– Ikuti komando leader di depan.
– Dengarkan aba-aba guide dengan cepat.


Cara Melatih Teknik Mendayung agar Efektif dan Konsisten

Latihan adalah kunci. Banyak orang hanya belajar saat di sungai, padahal beberapa teknik bisa dilatih sebelum turun ke air.


1. Latihan di Darat (Dry Training)

Latihan Postur

– Duduk di atas box atau permukaan stabil.
– Latihan mengayuh dengan posisi tubuh tepat.

Latihan Ritme Tim

– Satu orang menjadi pemimpin ritme.
– Pendayung lain mengikuti gerakan tanpa terlambat.

Latihan ini sederhana namun sangat membantu saat menghadapi jeram.

2. Latihan di Air Tenang

Sungai atau danau dengan arus pelan adalah tempat terbaik untuk memahami basic stroke tanpa tekanan.

Latihan meliputi:
– Forward – 50 kali
– Back paddle – 50 kali
– Sweep – 20 kali tiap sisi
– Draw – 20 kali tiap sisi

Semakin sering latihan, semakin otomatis gerakan tubuh.

3. Latihan “Simulasi Jeram”

Banyak operator rafting lokal membuat simulasi di spot aman, biasanya berupa area dangkal dengan arus deras. Teknik ini sangat efektif mengajarkan pendayung menghadapi situasi nyata.


Kesalahan-Kesalahan Fatal yang Sering Dilakukan Pemula

Agar lebih siap, berikut kesalahan yang sering membuat rafting berantakan.

1. Fokus ke Air, Bukan ke Ritme

Melihat ombak memang seru, tetapi ritme lebih penting.

2. Menggunakan Lengan Sebagai Tenaga Utama

Rafting bukan gym. Gunakan bahu dan pinggang.

3. Terlalu Tegang

Tubuh kaku membuat gerakan patah dan tidak efektif.

4. Terlambat Mengikuti Komando

Dalam rafting, keterlambatan 1 detik bisa membuat perahu kehilangan arah.


Tips Tambahan Agar Mendayung Lebih Stabil dan Aman

Untuk menyempurnakan teknik, berikut tips yang sering diberikan guide profesional:

– Pegang paddle dengan grip atas kuat tetapi tidak kaku.
– Tarik napas sebelum masuk jeram besar.
– Duduk stabil, jangan terlalu maju atau mundur.
– Dengarkan guide, bukan suara arus.

Mendayung bukan soal tenaga, tetapi koordinasi dan teknik. Dengan memahami prinsip dasar teknik mendayung dalam rafting, pendayung bukan hanya bisa mengikuti arus, tetapi juga mampu “bernegosiasi” dengan karakter sungai. Ketika teknik sudah tepat, rafting bukan lagi soal melawan alam, melainkan menyatu dengannya.

Baik di sungai lokal yang jinak maupun yang penuh kejutan, teknik yang benar akan selalu menjadi senjata utama untuk menjaga stabilitas, keselamatan, dan tentu saja keseruan.

sevenstarindonesi

1. Apa teknik paling penting dalam rafting untuk pemula?

Forward paddle. Karena ini menentukan kecepatan, arah, dan ritme tim. Jika forward sudah stabil, teknik lain lebih mudah dipelajari.

2. Apakah perlu latihan sebelum rafting?

Sangat disarankan. Minimal latihan postur dan ritme di darat agar saat masuk sungai kamu tidak panik dan bisa mengikuti komando guide dengan cepat.

Penulis : Vivian Dewi

REFRENSI

Website voi.id

website songarafting.co.id

Postingan Terkait