Panduan Keamanan Esensial untuk Rafting di Arus Ekstrem Sungai Songa
Menjajal arung jeram (rafting) di jalur ekstrem Sungai Songa, Probolinggo, menuntut lebih dari sekadar keberanian; ia menuntut kepatuhan total pada protokol keamanan.
Bagi semua peserta, terutama yang baru
pertama kali mencoba rute menantang, memahami tips keselamatan mulai dari
mendengarkan instruksi pemandu hingga tahu apa yang harus dilakukan jika jatuh
ke air adalah kunci utama. Kepatuhan inilah yang mengubah petualangan berisiko
tinggi menjadi sebuah pengalaman seru yang terkelola dan aman.
![]() |
Sumber : Canva |
Adrenalin
dan Tanggung Jawab: Mindset Wajib Sebelum Taklukkan Songa
Rafting di jalur ekstrem seperti Pekalen Atas (Songa Atas) menjanjikan sebuah level adrenalin yang tidak bisa Anda temukan di tempat lain. Namun, penting untuk dipahami: keseruan ekstrem datang sepaket dengan tanggung jawab yang juga ekstrem.
Mengapa keamanan menjadi prioritas absolut di sini? Karena karakter
sungai yang deras, berbatu, dan seringkali arusnya berubah-ubah, tidak
memberikan ruang untuk kesalahan.
Sebelum Anda bahkan berpikir untuk memegang dayung, mindset pertama yang harus ditanamkan adalah rasa hormat pada alam dan kepercayaan penuh pada pemandu. Petualangan ini bukanlah ajang pamer keberanian atau tindakan nekat.
Ini adalah
sebuah olahraga tim yang ter калькуulasi, di mana kesuksesan dan keselamatan
diukur dari seberapa baik Anda bisa bekerja sama dan mengikuti aturan main yang
ada.
Baca Juga : Merasa Rafting Biasa Kurang Greget? Beranikah Anda Menjajal Arus Ekstrem Sungai Songa?
Fase
Persiapan di Basecamp: Fondasi Keselamatan Anda
Keamanan
Anda dimulai jauh sebelum perahu menyentuh air. Fase persiapan di basecamp
adalah momen paling krusial.
'Check'
Perlengkapan: Pastikan Semuanya Terpasang Sempurna
Setelah
menerima helm dan jaket pelampung (life jacket), jangan hanya
memakainya. Pastikan:
·
Helm: Tali pengikat dagu terpasang kencang, tidak
longgar. Helm tidak goyang saat Anda menggelengkan kepala.
·
Jaket
Pelampung: Semua tali pengikat
(biasanya ada 3-4 di depan) ditarik sekencang mungkin hingga jaket terasa pas
memeluk tubuh. Jaket yang pas tidak akan bisa terangkat melewati dagu Anda.
Serap
Setiap Kata Saat Safety Briefing
Ini adalah 15 menit paling penting dalam keseluruhan trip Anda. Pemandu akan menjelaskan semua yang perlu Anda tahu. Lupakan dulu ponsel atau obrolan dengan teman.
Fokuskan seluruh perhatian Anda pada instruksi mengenai:
·
Cara
memegang dayung yang benar.
·
Posisi
duduk yang aman di perahu.
·
Aba-aba
atau komando yang akan digunakan.
·
Prosedur penyelamatan
jika Anda atau teman Anda jatuh.
Jangan
Remehkan Pemanasan
Pemanasan
ringan yang dipimpin oleh pemandu berfungsi untuk mempersiapkan otot Anda dari
gerakan mendadak saat mendayung, yang sangat efektif untuk mencegah kram atau
cedera.
![]() |
Sumber : Canva |
Aturan
Main di Atas Arus Deras: Bertahan Hidup dan Bersenang-senang
Saat
berada di atas perahu, Anda telah memasuki "arena permainan". Inilah
aturan yang berlaku.
Aturan
#1: Pemandu Adalah Raja
Di atas sungai, pemandu Anda adalah kapten, pemimpin, dan penjamin keselamatan. Perintah yang ia teriakkan bukanlah saran, melainkan instruksi yang harus segera dieksekusi.
Kepatuhan dan kecepatan Anda dalam merespons aba-aba akan
sangat menentukan kelancaran perahu melewati jeram.
Teknik
Kunci: Posisi Tubuh dan Cara Memegang Dayung
Selalu pertahankan posisi duduk di pinggir perahu dengan salah satu kaki mengunci di foot hold yang tersedia di dasar perahu. Ini adalah "sabuk pengaman" Anda.
Pegang dayung dengan benar: satu tangan di pangkal gagang (T-grip), satu
lagi di tengah batang dayung, untuk menghindari gagang dayung memukul wajah
teman Anda.
Skenario
Terburuk: Apa yang Harus Dilakukan Jika Jatuh?
Inilah
pengetahuan paling vital. Jika Anda terjatuh dari perahu ke arus deras:
1.
JANGAN
PANIK! Ini adalah aturan
paling utama. Panik akan menghabiskan energi Anda dan membuat Anda lupa
segalanya. Percayalah pada jaket pelampung Anda, ia dirancang untuk membuat
Anda tetap mengapung.
2.
Posisikan
Tubuh Anda: Segera posisikan
tubuh telentang menghadap ke atas, dengan kaki lurus ke depan searah aliran
sungai. Posisi ini disebut "White Water Float Position". Kaki
Anda akan berfungsi sebagai bemper untuk melindungi tubuh dari benturan batu.
JANGAN PERNAH mencoba berdiri di air deras, karena kaki Anda bisa terjepit di
antara bebatuan dasar sungai.
3.
Tunggu
Arahan: Tetaplah tenang dalam
posisi mengapung dan tunggu instruksi dari pemandu. Mereka akan melemparkan throw
bag (tali penyelamat) atau mendekatkan perahu untuk menarik Anda kembali.
.gif)
Etika di
Sungai: Menjaga Keamanan Bersama
Keamanan
bukan hanya soal diri sendiri, tetapi juga soal menjaga tim.
Hindari
Tindakan Nekat dan Pamer Keberanian
Jangan
pernah berdiri di atas perahu, sengaja melompat ke air tanpa izin pemandu, atau
melakukan gerakan-gerakan lain yang bisa mengganggu keseimbangan perahu.
Tindakan nekat Anda membahayakan semua orang.
Seorang
instruktur keselamatan profesional menegaskan peran peserta. "Peralatan
terbaik dan pemandu paling ahli sekalipun tidak akan berguna jika pesertanya
tidak mau bekerja sama," kata Bapak Irwan, seorang instruktur Swiftwater
Rescue. "Kunci terbesar keselamatan di arus ekstrem adalah
kepatuhan peserta. Saat kami bilang 'jangan panik dan telentang', itu bukan
sekadar saran, itu adalah teknik bertahan hidup yang sudah teruji. Sikap
kooperatif dari peserta adalah bagian dari sistem keamanan itu sendiri."
.gif)
Menaklukkan arus ekstrem di Sungai Songa adalah sebuah lencana kehormatan yang didapat bukan hanya dari keberanian, tetapi juga dari kecerdasan dan kedisiplinan.
Dengan memahami dan mematuhi setiap aturan keamanan, Anda mengubah diri dari sekadar turis menjadi seorang petualang yang bertanggung jawab.
Ingatlah, di
atas sungai yang ganas, keseruan dan keamanan adalah dua sisi dari mata uang
yang sama; Anda tidak bisa mendapatkan yang satu tanpa menghargai yang lainnya.
Penulis : Alfarizi (Riz)